Wamendagri Bima Arya: Kepala Desa Harus Sinergis, Visioner dan Kolaboratif untuk Capai Target Nasional

Kepala desa dituntut untuk memiliki visi dan misi yang kuat, serta mampu merumuskan arah pembangunan yang berkelanjutan dan kontekstual dengan potensi lokal.

BEKASI – ZONABEKASI.ID – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyerukan pentingnya peran strategis para Kepala Desa dalam mencapai pembangunan nasional yang merata dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan dalam acara Pembinaan Kapasitas Perangkat dan Kelembagaan Desa se-Kabupaten Bekasi, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bekasi, Selasa (17/06/2025).

Dalam sambutannya di hadapan ratusan Kepala Desa, Wamendagri menyampaikan bahwa keberhasilan pencapaian target daerah dan nasional sangat bergantung pada sinergitas lintas pemerintahan, mulai dari tingkat desa hingga pusat.

“Semoga seluruh teman-teman Kepala Desa dan seluruh perangkatnya bisa bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Pusat untuk mencapai target pembangunan daerah dan target nasional,” ujar Bima Arya.

Tiga Pilar Kepemimpinan Desa

Untuk memperkuat peran desa sebagai pilar pembangunan nasional, Bima Arya menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam kepemimpinan desa, yaitu:

  1. Kepemimpinan Visioner
    Kepala desa dituntut untuk memiliki visi dan misi yang kuat, serta mampu merumuskan arah pembangunan yang berkelanjutan dan kontekstual dengan potensi lokal.
  2. Kepemimpinan Berintegritas Tinggi
    Pemimpin desa harus mampu menegakkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan menjauhi praktik-praktik korupsi dalam pengelolaan anggaran, terutama dana desa yang terus meningkat setiap tahunnya.
  3. Kepemimpinan Kolaboratif
    Kepala desa tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada kemampuan membangun sinergi dengan pemangku kepentingan—baik di tingkat pemerintahan, sektor swasta, maupun komunitas masyarakat desa.

“Kolaborasi itu kunci. Pemimpin desa yang hanya bekerja sendiri, tanpa membangun jaringan kerja sama, akan kesulitan menjawab tantangan zaman,” tegasnya.

Mewujudkan Asta Cita ke-6

Wamendagri juga menyoroti urgensi pencapaian Asta Cita ke-6, yakni visi nasional yang menekankan pada pemerataan ekonomi, kemandirian desa, serta penurunan angka kemiskinan. Desa, menurutnya, adalah garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan nasional berbasis lokal.

Asta Cita ke-6 mencakup empat pilar implementatif:

  • Peningkatan akses layanan dasar di desa (kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur)
  • Pemberdayaan ekonomi desa berbasis potensi lokal
  • Cipta lapangan kerja berbasis sektor unggulan desa
  • Mendorong kontribusi desa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional

Bima juga menegaskan bahwa peningkatan alokasi dana desa menjadi salah satu instrumen utama dalam mendorong tercapainya tujuan tersebut.

Ketahanan Pangan Jadi Sorotan

Dalam konteks ketahanan nasional, Wamendagri turut menyinggung pentingnya kebijakan ketahanan pangan. Desa-desa di Kabupaten Bekasi diharapkan mampu menjadi lumbung pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menopang ketersediaan pangan nasional.

“Ketahanan pangan bukan hanya tugas kementerian pertanian. Ini tanggung jawab bersama, dan desa adalah aktor kuncinya,” ucap Bima Arya.

Apresiasi untuk Kabupaten Bekasi

Menutup sambutannya, Wamendagri mengucapkan selamat atas terlaksananya kegiatan pembinaan dan mengapresiasi komitmen seluruh kepala desa di Kabupaten Bekasi.

“Saya, Wakil Menteri Dalam Negeri, mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga dapat meningkatkan kapasitas kepala desa dalam mewujudkan Asta Cita dan mendukung ketahanan pangan menuju swasembada nasional,” pungkasnya.


Penulis: Daeng Karaeng
Editor: Sofyan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *