Jakarta, 15 Juli 2025 — ZONABEKASI – Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemeriksaan Sengketa Lingkungan Hidup yang digelar Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI mendapat sorotan tajam dari kelompok aktivis lingkungan. Jurnalis Pecinta Alam dan Peduli Bencana (Jurpala Indonesia) menegaskan agar kegiatan semacam ini tidak berhenti pada formalitas belaka.
Bimtek yang dilaksanakan di Hotel Novotel, Semarang, pada 6–8 Juli 2025 itu diikuti oleh 64 peserta, yang terdiri dari para hakim PTUN dari berbagai daerah, serta perwakilan instansi lingkungan hidup dan hukum daerah Jawa Tengah. Sejumlah narasumber turut hadir, di antaranya Ketua Kamar TUN MA, Prof. Dr. H. Yulius, S.H., M.H., serta akademisi dan pejabat dari KLHK.
Namun, di tengah urgensi krisis lingkungan dan kompleksitas sengketa pasca disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, Jurpala Indonesia menilai Bimtek harus menghasilkan dampak nyata di lapangan.
“Kami mengapresiasi niat peningkatan kapasitas hakim. Tapi harus ada progres konkret, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Bimtek ini harus diikuti dengan keberanian menegakkan hukum lingkungan secara adil dan berpihak pada keberlanjutan,” tegas perwakilan Jurpala Indonesia.
Jurpala juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap putusan pengadilan yang menyangkut konflik lingkungan, terlebih ketika ada tarik-menarik kepentingan antara masyarakat dan korporasi.
Lebih lanjut, aktivis menyoroti minimnya pelibatan masyarakat sipil dan komunitas lingkungan dalam proses reformasi hukum lingkungan.
“Mahkamah Agung perlu membuka ruang kolaboratif lintas sektor. Komunitas lingkungan, akademisi independen, dan kelompok terdampak harus dilibatkan dalam pembaruan arah penegakan hukum lingkungan hidup,” ujar Jurpala.
Kritik ini muncul di tengah banyaknya kasus sengketa lingkungan yang tumpul terhadap korporasi besar namun tajam terhadap masyarakat kecil. Aktivis berharap hakim PTUN dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan ekosistem.