Jakarta – zonabekasi.id – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengukir tonggak sejarah baru di pasar modal Indonesia dengan secara resmi meluncurkan Orange Bonds pertama di tanah air. Instrumen utang inovatif ini terdiri dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi senilai total Rp6 triliun dan PUB Sukuk senilai total Rp10 triliun, yang seluruhnya didedikasikan untuk pemberdayaan perempuan prasejahtera. (01/07/25)
Langkah bersejarah yang diumumkan di Jakarta, Jumat (28/6/2025), ini bukan hanya sekadar inovasi finansial, tetapi juga penegasan komitmen PNM dalam mendorong keuangan inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs) nomor 5 mengenai kesetaraan gender.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan bahwa penerbitan ini merupakan jawaban atas minimnya instrumen investasi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di pasar modal Indonesia.
“Instrumen berharga yang berfokus dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia masih sangat minim dan ini merupakan yang pertama di pasar modal Indonesia. Langkah ini merupakan wujud nyata dari semangat kami untuk menghadirkan keuangan yang berdampak,” ujar Arief dalam keterangannya.
Baginya, Orange Bonds bukan hanya sekadar instrumen investasi, melainkan sebuah roda penggerak transformasi sosial yang nyata. Dana yang terhimpun akan dialokasikan sepenuhnya untuk memperluas pembiayaan dan pendampingan bagi perempuan pengusaha ultra mikro melalui program PNM Mekaar dan PNM Mekaar Syariah.
Rincian Instrumen dan Sambutan Pasar
Pada tahap pertama tahun 2025, PNM menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp1 triliun dari obligasi dan Rp1,75 triliun dari sukuk. Berikut adalah rinciannya:
Obligasi Berwawasan Sosial Orange (Total Program Rp6 Triliun):
- Seri A: Tenor 370 hari dengan kupon 6,25% per tahun.
- Seri B: Tenor 3 tahun dengan kupon 6,65% per tahun.
- Seri C: Tenor 5 tahun dengan kupon 6,85% per tahun.
Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Orange (Total Program Rp10 Triliun):
- Seri A: Tenor 370 hari dengan indikasi bagi hasil 6,25% per tahun.
- Seri B: Tenor 3 tahun dengan indikasi bagi hasil 6,65% per tahun.
- Seri C: Tenor 5 tahun dengan indikasi bagi hasil 6,85% per tahun.
Penerbitan ini mendapat sambutan sangat positif dari pasar, terbukti dari peringkat tertinggi yang dianugerahkan oleh PEFINDO, yaitu idAAA untuk obligasi dan idAAAsy untuk sukuk. Peringkat ini mencerminkan prospek keuangan PNM yang sangat stabil dan kuat.
Sejumlah penjamin pelaksana emisi efek terkemuka terlibat dalam aksi korporasi ini, antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Jadwal dan Komitmen ke Depan
Distribusi efek secara elektronik dijadwalkan pada 8 Juli 2025, dan akan dicatatkan secara resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025. Pembayaran kupon dan bagi hasil akan dilakukan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi.
Arief menambahkan, PNM akan terus berkomitmen memperluas jangkauan layanannya untuk memberdayakan lebih banyak perempuan pengusaha ultra mikro.
“Ke depannya PNM akan terus memperluas jangkauan layanan melalui digitalisasi, penguatan ekosistem ultra mikro, dan peningkatan serta pengembangan kapasitas nasabah melalui pelatihan berkelanjutan,” tutupnya.
#PNMuntukUMKM #PNMPemberdayaanUMKM